Yohanna: Iman, Penderitaan, dan Harapan di Pulau Sumba



Pergulatan Batin Seorang Suster Muda

“Yohanna” bercerita tentang seorang biarawati muda yang sedang mencari arah hidupnya. Di tengah rutinitas doa dan pelayanan, Yohanna sempat merasa kehilangan makna dalam panggilannya. Namun, sebuah perjalanan ke Sumba mengubah segalanya. Di sana, ia berhadapan langsung dengan kenyataan pahit: dunia kelam kerja paksa anak-anak. Pertemuan ini menjadi titik balik dalam hidupnya, menyalakan kembali semangat yang sempat padam, sekaligus mempertegas arti panggilan sebagai suster yang peduli pada penderitaan sesama.

Yohanna: Iman, Penderitaan, dan Harapan di Pulau SumbaRealitas Kelam Kerja Paksa Anak

Sumba, dengan keindahan alamnya yang memesona, menyimpan kisah pilu yang jarang terdengar. Banyak anak-anak di sana terjebak dalam lingkaran kerja paksa, kehilangan masa kecil, dan dipaksa bekerja demi bertahan hidup. Yohanna menyaksikan langsung tangan-tangan mungil yang kasar karena kerja berat, wajah polos yang seharusnya dipenuhi tawa tetapi justru dihiasi kelelahan. Situasi ini menggugah nuraninya. Sebagai seorang suster, ia merasa terpanggil untuk lebih dari sekadar berdoa—ia ingin menjadi cahaya bagi mereka yang terjebak dalam kegelapan.

Perubahan dalam Diri Yohanna

Pertemuan dengan anak-anak itu tidak hanya membuka mata Yohanna terhadap realitas sosial, tetapi juga mengubah dirinya dari dalam. Ia mulai memahami bahwa iman sejati bukan hanya soal hubungan pribadi dengan Tuhan, tetapi juga tindakan nyata bagi sesama. Dari kegigihan anak-anak yang tetap bertahan, Yohanna belajar arti keberanian, ketabahan, dan harapan. Ia pun menemukan kembali tujuan hidupnya: menjadikan kasih sebagai dasar perjuangan, serta mengabdikan diri untuk melawan ketidakadilan yang menimpa mereka yang lemah dan tak bersuara.

Yohanna: Iman, Penderitaan, dan Harapan di Pulau SumbaPesan Inspiratif dari Kisah Yohanna

“Yohanna” adalah film yang sarat makna, menghadirkan drama emosional tentang iman, penderitaan, dan keberanian. Lebih dari sekadar kisah seorang suster muda, film ini mengajak penonton untuk membuka mata terhadap isu sosial yang nyata dan mendesak. Kisah Yohanna menunjukkan bahwa panggilan hidup sejati sering lahir dari perjumpaan dengan penderitaan orang lain. Melalui film ini, penonton diajak merenung: bagaimana kita dapat menjadi cahaya bagi mereka yang hidup dalam kegelapan? “Yohanna” layak menjadi tontonan wajib tahun ini karena bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga membangkitkan kesadaran untuk peduli dan bertindak.